SELAMAT DATANG DI PT.NESTLE INDOFOOD CITARASA INDONESIA DISTRICT PADANG SIDEMPUAN

Sabtu, 01 Oktober 2011

10 KARAKTER MUSLIM YANG SUKSES

Indikasi kesuksesan seorang mukmin atau muslim berdasarkan al-Qur’an ialah dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, sebagaimana tercantum dalam QS Ali-Imran 185,

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”.


Kesuksesan yang hakikat tidak ada hubungannya dengan tingkatan rizki seseorang di dunia, seorang yang sukses bisa saja di dunianya fakir namun bisa juga konglomerat.

Para Nabi yang diutus Alloh yang sudah dijamin sukses oleh Alloh memiliki tingkatan rizki yang berbeda-beda. Nabi Zakaria adalah seorang tukang kayu, nabi Ayub adalah seorang yang sakit, nabi Sulaiman adalah seorang raja dengan singgasana agung, dan nabi Muhammad tidak mewariskan material sedikitpun ke anak-anaknya.

Ada 10 sifat atau karakter yang harus dimiliki agar kita menjadi seorang mukmin yang sukses secara hakikat, yaitu sebagai berikut:

Satu, Memiliki Saliimun Aqidah (Aqidah yang selamat, sehat dan tidak berpenyakit)

Seorang mukmin haruslah memiliki tauhid yang bersih dari debu syirik, sebagaimana tertera dalam QS Al-An’am 82, “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”

Hidupnya murni dibawah naungan Lailahaillah, tidak memposisikan harta, jabatan dan material lain sebagai illah. Saat seseorang tidak memposisikan uang sebagai illah, maka proses mencari dan membelanjakannya akan sesuai dengan ridha Alloh. Begitupun saat jabatan bukan sebagai ilah, maka akan terhindar dari sifat firaun, yang sombong dengan kekuasaannya dan menganggap diri sebagai tuhan. Yang kita tuhankan hanyalah Alloh. Di atas prinsipnyalah kita hidup, mati, dan dikembalikan kembali. Seandainya sikap ini sudah kita miliki maka ia akan menggerakkan spirit untuk melakukan ibadah yang berkualitas dan kita akan menikmati lezatnya iman dan ibadah.

Dua, Shohehul Ibadah (Ibadah yang Benar)

Seorang mukmin haruslah melaksanakan ibadah yang shoheh atau benar, tidak tercampur dengan bid’ah. Syarat, rukun dan sikap saat beribadah dilakukan dengan benar sesuai tuntunan al-Qur’an dan Hadits. Misalkan dalam ibadah sholat, janganlah hanya sebatas formalitas fisik belaka tanpa ada keterkaitan dengan hati.Nabi pernah mengatakan, “Akan datang suatu zaman, mereka melaksanakan sholat namun hakikatnya tidak melaksanakan sholat”.

Islam sebagai addin menganut sistem ibadah yang integral yang harus dilakukan oleh pengikutnya, meliputi ibadah yang hubungannya kepada Alloh dan yang ke manusia.

Tiga, Akhlaqul Karimah (Akhlaq yang Mulia)

Mulianya akhlaq kita haruslah seperti akhlaq rosul yang agung. Akhlak yang baik adalah keseluruhan sikap dan perbuatan yang berkesusaian dengan kemauan sang pencipta. Saat seorang sahabat bertanya ke Aisyah tentang akhlaq rosul, Aisyah menjawab bahwa akhlaq rosul itu adalah al-Qur’an.

Empat, Fisik yang Kuat

Hak-hak jasad haruslah kita perhatikan, karena dengan badan yang sehat dan kuat kita akan merasakan kenikmatan beribadah dibandingkan kondisi sakit.

Lima, Wawasan yang Luas

Biasakanlah membaca al-quran dan hadits dan mengkaji maknanya agar menambah wawasan dan pengetahuan keislaman kita. Para shahabat selalu bertanya kepada rosul agar mendapatkan bimbingan ilmu islam. Bersyukurlah, seandainya kita memiliki pemahaman yang baik tentang islam, karena itu pertanda Alloh sayang kepada kita.

Enam, Kemampuan untuk mencukupi dirinya sendiri (produktif)

Mampu bekerja untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga.

Tujuh, Serius untuk Meningkatkan Dirinya.

Bersungguh-sungguh beribadah dan menta’ati Alloh dan rosulnya. Tanpa keseriusan tidaklah mungkin mendapatkan kesempurnaan dalam berislam. Islam hanya bisa dipikul oleh orang yang memiliki sifat serius.

Delapan, Memelihara Waktunya

Waktu yang dimiliki haruslah digunakan seefektif mungkin tidak hilang begitu saja. Waktu merupakan bagian dari kehidupan yang tidak bisa balik lagi. Waktu seorang mukmin haruslah banyak diisi dengan dzikrullah yang integral, meliputi hati, lisan, dan perbuatan.

Sembilan, Tertata Hidupnya

Rapi dan tertib dalam mengelola waktu dan aktivitas

Sepuluh, Bermanfaat bagi Orang Lain

Keberadaannya dimanapun dan kapanpun ia berada mampu memberikan manfaat kepada orang dan lingkungan sekitarnya. Misalnya sharing ilmu pengetahuan, mengajak teman atau tetangga ke mesjid, dan lain sebagainya.

Semoga menambah wawasan kita semua

Sumber : http://bambang-gene.blogspot.com/2011/07/10-sifat-orang-mukmin-yang-sukses.html#ixzz1ZVWSRobv

AKHIR ALAM SEMESTA

Sebagaimana yang telah kita ketahui sebelumnya, bahwa benda-benda di jagad raya ini, pada mulanya satu, lalu tercerai-beraikan setelah terjadinya ledakan besar yang mengakibatkan keterpisahan antara satu benda dengan benda lainnya.



Sehingga membentuk gugusan benda-benda langit yang terdiri dari galaksi, bintang, planet, satelit dan lain sebagainya.

Namun tentunya keseluruhan benda langit ini tidak mungkin akan terus ada tanpa ada batasnya. Bahkan secara pasti, dapat ditegaskan bahwa seluruh apa yang ada di alam semesta ini akan berakhir.

Para ilmuwan telah banyak melakukan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui akhir alam raya ini. Dalam melakukan penelitian tersebut, mereka menggunakan hitungan energi yang mendorong alam raya ini agar secara terus-menerus mengalami penambahan.

Penggunaan energi ini dimaksudkan untuk menciptakan pemuaian alam secara terus-menerus dengan batasan. Ia tidak boleh melampaui kuantitas penambahan energi yang telah ditentukan, yang dapat mengakibatkan alam raya ini meledak.

Penelitan yang mereka lakukan, menghasilkan dugaan bahwa suatu saat energi yang terdapat di alam raya ini akan melampaui batas keseimbangannya yang menyebabkan kehancurannya.

Sebagaimana dulu, benda-benda yang ada di alam raya ini terbentuk setelah terjadinya ledakan besar, maka benda-benda ini juga akan hancur setelah terjadinya ledakan besar yang diakibatkan kekuatan energi yang melampaui batas kemampuannya.

Al-Qur'an telah menggambarkan akhir alam semesta ini yang menyerupai awal pembentukannya, sebagaimana yang terdapat pada surah Al-Anbiya ayat 104. Allah SWT berfirman:

"(yaitu) pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya."


Pengungkapan dengan menggunakan kata 'Kami gulung langit', adalah cara pengungkapan yang sangat teliti sekali yang dimaksudkan untuk menggambarkan penyusutan alam semesta ini, karena energi yang terdapat di dalamnya telah melebihi batasan yang telah ditentukan.

Al-Qur'an di bagian lain ayatnya, mengungkapkan penciptaan kembali alam semesta setalah ia melewati batas energi yang ditentukan. Allah SWT dalam surah Ibrahim ayat 48 berfirman:

"(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit."


Semoga menambah wawasan kita semua.

Sumber :Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal
republika.co.id

Sumber : http://bambang-gene.blogspot.com/2011/07/al-quran-dan-sains-akhir-alam-semesta.html#ixzz1ZVQ6jRiZ

COMMENTS

KATA-KATA MUTIARA

Photobucket

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons